Media memiliki kekuatan yang signifikan untuk mendorong tindakan masyarakat terutama dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Hal tersebut diungkapkan Pemerhati Lingkungan Hidup, Erna Witoelar, ketika memberikan sambutan pada Peluncuran Anugerah Jurnalistik AQUA IV di Restoran Harum Manis, Jakarta Pusat. Karenanya, lanjut Erna, media diharapkan mengambil peran edukasi sekaligus advokasi bagi upaya penyelamatan lingkungan hidup di Indonesia.
“Dibutuhkan peran seluruh pihak untuk menjaga lingkungan. Media harus dapat menyoroti ataupun menjadi pengawas bagi pihak-pihak yang berpotensi ataupun sudah merusak lingkungan. Namun, alangkah lebih bermanfaat jika media tidak hanya mengungkapkan masalah, namun juga mampu memberikan solusi,” ujar Erna. Menurutnya, saat ini, media harus mampu menjadi ruang diskusi publik yang dapat memberikan masukan bagi pemangku kepentingan, serta iklim yang kondusif dalam upaya melestarikan lingkungan.
“Selain itu, peran kemajuan teknologi juga dapat membantu manusia untuk memelihara kelestarian lingkungan, contohnya adalah kehadiran media sosial yang dapat menyebarkan informasi dengan lebih cepat dan menembus batas-batas negara,” tambah Erna.
Pendapat Erna tersebut juga didukung oleh Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Eko Maryadi. “Pendidikan lingkungan tidak diberikan sebagai pendidikan dasar formal di Indonesia. Oleh karena itu, media berperan sebagai sarana edukasi bagi tema-tema lingkungan,” ujarnya dalam Diskusi “Peran Media dan Jurnalisme Warga dalam Menjaga dan Memelihara Air Bersih dan Lingkungan" yang menjadi bagian dari Peluncuran AJA IV.
Namun sayangnya,Eko melanjutkan, isu lingkungan belum menjadi perhatian media. “Masih sedikit media massa di Indonesia yang memberikan porsi sangat kecil bagi isu lingkungan. Hal ini juga terbukti dengan sedikitnya media cetak yang memiliki rubrik khusus mengenai lingkungan,” jelasnya.
Eko menambahkan, warga masyarakat juga dapat secara aktif turut dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, terutama dengan berkembangnya media sosial saat ini. “Warga juga dapat melaporkan pihak yang melakukan pelanggaran lingkungan hidup dan memberikan solusi yang positif serta menyebarkannya di media sosial,” ujarnya
Pembicara yang lain, Aktivis Media Sosial, Enda Nasution, juga mengatakan bahwa media sosial kini menjadi alternatif media arus utama dan seringkali media mainstream mengambil ide pemberitaan dari media sosial. “Karenanya, siapapun dapat memberikan informasi dan opini dengan hadirnya media sosial,” lanjut Enda.
Ia juga mengatakan bahwa saatnya pengguna media sosial yang kebanyakan generasi muda membagikan konten yang tidak lagi galau, tapi lebih memperhatian isu-isu sosial dan lingkungan. “Generasi muda saat ini sudah mulai banyak melakukan inisiatif-inisiatif gerakan sosial yang menggunakan media sosial sebagai sarana kampanye sehingga penyebaran idenya lebih cepat. Misalnya, Gerakan Indonesia Berkebun,” jelas Enda.
Karenanya, Enda mengharapkan agar warga masyarakat dapat menggunakan media sosial untuk memberikan inspirasi bagi solusi permasalah lingkungan.
Pakar Sumber Daya Air Terpadu, Universitas Merdeka (Unmer), Malang, Ir. Gunawan Wibisono, Dipl, SE. P.hd., mengatakan bahwa saat ini sudah sangat mendesak upaya-upaya yang harus dilakukan berbagai pihak untuk memulihkan lingkungan hidup di Indonesia, terutama bagi pelestarian air.
“Pengelolaan dan pembangunan sumber daya air didasarkan atas pendekatan partisipatif yang melibatkan para pengguna, perencana dan pengambil kebijakan. Partisipasi media juga menjadi unsur penting untuk melakukan pengendalian daya rusak air secara berkelanjutan,” tegas Gunawan.
======
Tentang Anugerah Jurnalistik Aqua (AJA)
Anugerah Jurnalistik Aqua (AJA) merupakan apresiasi dari Aqua Group bagi insan pers dan pegiat media sosial dalam memberikan karya yang inspiratif untuk kelestarian air dan lingkungan dalam mencapai Indonesia yang Lebih Sehat. AJA diselenggarakan sejak 2010, dan pada 2014 ini merupakan penyelenggaraan yang ke-empat. Ajang ini terbuka bagi jurnalis dan masyarakat umum yang karyanya sudah dipublikasikan di media massa dan sosial di Indonesia selama periode 1 Mei 2013 hingga Juni 2014.
Tentang AQUA
AQUA merupakan pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia yang didirikan tahun 1973. Sebagai perwujudan visi dan komitmen dalam mengelola operasional secara bertanggung jawab dalam sosial dan lingkungan, AQUA mengembangkan inisiatif AQUA Lestari yang terdiri dari empat pilar yaitu, Pelestarian air dan lingkungan, Praktik Perusahaan Ramah Lingkungan, Pengelolaan Distribusi Produk serta Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat. AQUA adalah bagian dari kelompok usaha DANONE, salah satu produsen produk makanan dan minuman terbesar di dunia. Di Indonesia sendiri, unit usaha DANONE meliputi empat kategori utama, yaitu minuman (AQUA dan Mizone), produk susu olahan (Milkuat, Activia), dan makanan bayi (Nutricia dan Sari Husada dengan produknya seperti SGM, Vita Plus, Lactamil, dan Vitalac), serta nutrisi medis. Laporan keberlanjutan AQUA dapat diakses melalui www.aqua.com. Untuk masukan serta keluhan pelanggan, dapat disampaikan melalui AQUA Menyapa 08071588888 atau melalui Facebook Sehat AQUA dan www.aqua.com
Informasi lebih lanjut silakan menghubungi:
Departemen Corporate Communication AQUA Grup
Telepon : (021) 2996 1000
Email : corpcomm.aqua@danone.com